<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5256079239104749292\x26blogName\x3dJotyabetta+News\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jotyabettanews.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jotyabettanews.blogspot.com/\x26vt\x3d-2568762859462898114', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, July 17, 2008
Temu Usaha Ikan Hias di CBD Ciledug, Tangerang

Pada tanggal 16 Juli 2008 diundang oleh Dinas Pertanian Kota Tangerang sebagai narasumber dalam TEMU USAHA IKAN HIAS yang diselenggarakan bersamaan dengan Pameran dan Kontes Cupang Hias ditempat yang sama. Hadir para petani peternak ikan hias yang didominasi peternak cupang hias sebanyak 50 orang dipimpin oleh Moderator Bapak Saiful dan didamping oleh Ibu Iis selaku Sudin Pertanian Kota Tangerang dan Bapak Pranoto dari Joe Aquatic Indonesia sebagai narasumber lain. Waktu yang disediakan terasa sangat terbatas dengan antusiasme peserta yang bertanya, terutama tata cara seputar pemasaran cupang hias di internet. Semoga masukan yang diberikan dapat bermanfaat bagi rekan-rekan peternak cupang hias di Tangerang dan sekitarnya.


Tangerang memiliki potensi sebagai sumber produksi cupang hias diseputaran Jabotabek, banyak peternak-peternak andal dihasilkan dari daerah ini yang menjuarai berbagai kontes baik nasional maupun internasional, sebagai contoh Grand Champion The Jakarta International Betta Show 2007 di Lapangan Banteng 24-26 Agustus 2007 dimenangi oleh Pesona Cupang yang bermarkas di Ciledug. Bahkan INBS Award untuk Peternak Terbaik 2007 diberikan kepada Rudi juga peternak dari Ciledug. Rudi hingga saat ini konsisten beternak cupang serit berkualitas yang banyak menghasilkan King Crowntail yang banyak digemari oleh penghobby mancanegara.


Friday, July 11, 2008
Bagaimana Cara Penamaan Varietas Guppy?










Oleh: Joty Atmadjaja

Guppy (Poecilia reticulata) sangat dikenal luas dikalangan masyarakat pencinta ikan hias. Ikan yang kecil ini menarik minat karena berwarna-warni dan mudah sekali dipiara dan dikembangbiakan. Saking banyak warna dan bentuknya maka varietas guppy sangatlah banyak dan terus bertambah seiring dengan munculnya warna, corak dan bentuk-bentuk baru hasil silangan dan mutasi. Lebih dari 300 varietas guppy dikenal dipasaran. Namun sayangnya penamaan guppy tidaklah seragam diseluruh dunia, semisal untuk warna pinggang gelap hitam di Eropa dikenal sebagai Tuxedo sementara di Amerika biasa disebut Half Black, atau corak badan yang serupa ular disebut cobra sementara di Amerika dinamakan snake skin.

Membingungkan memang, apalagi bagi pemula yang tidak mengetahui dengan tepat apa dan mengapa guppy dinamakan demikian. Terkadang penjual guppy pun bingung menamakan guppy yang dijualnya. Namun secara umum penamaan varietas guppy dapat dikelompokkan atas dasar, karakteristik badan bagian depan (upper body), badan bagian belakang (lower body), sirip, dasar warna dan gabungan diantaranya.

Penamaan karakteristik badan bagian depan atau upper body yang umum dikenal adalah platinum, metalik karena adanya warna platinum atau metalik dibadan bagian depan (dada), pada bagian badan belakang (lower body) dikenal nama tuxedo, pink white, Japan blue, gabungan bagian depan dan belakang tubuh dikenal corak cobra, sedangkan sirip memberikan penamaan yang disesuaikan dengan bentuknya seperti delta, spade, fan, lyre, sword, swallow, ribbon dan elongated dorsal, warnanya seperti biru, merah, putih, kuning dan coraknya seperti grass, mozaic. Penamaan yang paling umum dilakukan adalah atas dasar warna badan seperti biru, merah, hitam dan warna mata seperti albino. Warna mata merah yang sudah dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dinamakan pula RREA (Real Red Eye Albino). Terkadangan penamaan diberikan pula atas dasar negara dimana guppy pertama kali diperkenalkan semisal German, Japan, dan American karena pencinta guppy dari negara-negara tersebut rajin menyilangkan dan menemukan jenis-jenis guppy baru.

Jenis-jenis varietas guppy yang paling populer

Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh guppy jantan yang berwarna kombinasi hitam, putih atau kuning. Sangat banyak guppy yang bercorak cobra karena corak inilah yang sejak pertama kali sudah dapat diidentifikasi. Perubahan gen yang umum dijumpai pada jenis cobra adalah yang dikenal sebagai lace. Gen lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Karena sangat mudah disilangkan, corak cobra ini dapat pula ditemui pada guppy betinanya.

Metalik
Penamaan ini merujuk kepada adanya warna biru atau abu-abu gelap metalik pada tubuh guppy jantan. Yang paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan kombinasi gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepada dan dada berwarna metalik dan tubuh bagian belakang bercorak cobra.

Japan Blue
Jenis Japan Blue diperkirakan berasal dari populasi guppy liar di Jepang. Karakteristik jenis ini adalah adanya warna biru langit dipinggang guppy jantan, karena pengaruh gen lain warnanya dapat bervariasi dari ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan Blue adalah Lazuli umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.

Pink White
Karakteristik jenis guppy ini adalah warna putih pink dipangkal ekor. Jenis ini baru saja diidentifikasi dengan sumber yang tidak diketahui asalnya. Warnanya bervariasi dari pink ke putih. Varian yang awal memiliki warna ekor dengan semburat merah, namun saat ini lebih banyka dijumpai dengan warna solid terang seperti biru dan putih.

Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap ditubuh bagian belakang (pinggang) seperti warna hitam dan biru, namun tingkat coverage nya berbeda-beda. Umumnya menutupi separuh badan bagian belakang guppy. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh pewarnaan, juga memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.

Mozaic
Gen mozaic memperlihatkan corak atau pola garis bergelombang pada sirip guppy. Karakteristiknya pola warna biru di pangkal ekor dan memanjang ke arah sirip ekor. Polanya selalu mempunyai susunan yang beraturan antara biru dengan kuning atau biru tua dengan merah. Untuk mempertahankan gen mozaic tidaklah mudah, dia harus disilangkan dengan gen lain agar dihasilkan gen mozaic yang bercorak cantik.

Grass
Grass merupakan perkembangan dari mozaic. Gen grass diperlihatkan dari corak sirip ekor dan sirip punggung guppy yang berupa noktah-noktah berupa titik atau pisau halus berwarna hitam atau biru gelap. Bentuk noktah grass ternyata memberikan perbedaan warna, grass bercorak pisau halus muncul pada red grass sementara corak noktah titik pada blue grass. Namun saat ini baik red grass maupun blue gress memiliki corak noktah titik halus. Pada awal kemunculan grass warna sirip punggungnya transparant sehingga sering disebut pula glass grass

Leopard
Leopard dicirikan dengan adanya noktah tebal yang tersebar acak pada siripnya berwarna biru gelap hingga hitam. Kemungkinan gen varietas ini merupakan perkembangan dari mozaic namun dapat dijumpai pula pada silangan jenis cobra dengan jenis guppy berwarna polos. Saat ini jenis ini tidaklah terlalu banyak karena kurang begitu disukai oleh para hobbies.

Penamaan diatas dikombinasikan umumnya dengan bentuk sirip, warna mata dan adanya dasi atau tidak pada perutnya (ribbon).

(Artikel ini dimuat dimajalah Dfishes edisi 13, Juli - Agustus 2008)
Wednesday, July 2, 2008
First Export of Wild Betta to Japan
On the June 22, 2008 jotyabetta exported 500 wild betta channoides to Japan. This is the first export of wild betta in big quantity as well as the first export to Japan market. We hope it will open the Japan market for our bettas in the future to come. The shipment run quite OK with very little DOA. All starting from our posting in Aquabid of 8 unsexed betta channoides wild caught and the winner buy more than 8 fishes won. A lot inquiries come from other countries too, such as Germany, Korea, Malaysia, Norway, USA, Australia and others.

Hopefully it will be a good start for re-entering the exporting market after almost 2 years.
Archives News